Sabtu, 12 Januari 2013

Manfaat Minyak Zaitun


Sehat & Panjang Umur

Minyak zaitun ampuh sebagai pencegah kanker dan jantung. Setidaknya itu yang dialami penduduk Yunani dan Spanyol. Di 2 negara itu konsumsi minyak zaitun per kapita per tahun tertinggi di dunia, masing-masing 27,30 kg dan 13,62 kg. Dampaknya risiko serangan kanker dan jantung di sana rendah. Mereka memanfaatkan minyak dari tanaman asal Mediterania itu untuk memasak, misal sebagai dressing salad.
Simaklah data berikut ini: orang Yunani ternyata penikmat minyak zaitun terbanyak. Data pada 2005 menunjukkan rata-rata konsumsi minyak zaitun di sana sebanyak 27,3 kg per kapita per tahun. Di peringkat ke-2 dan 3 ada Spanyol dan Italia, masing-masing sebesar 13,62 kg dan 12,35 kg per kapita per tahun. Hasilnya, penduduk di sana sehat-sehat dan berumur panjang. Disebutkan penduduk Yunani dan Spanyol memiliki risiko serangan jantung dan kanker terendah di dunia. Risiko menderita sakit jantung di Spanyol 2/3 lebih rendah ketimbang negara-negara lain di Eropa Utara. Sebuah riset yang melibatkan 26.000 orang Yunani menunjukkan hasil, konsumsi minyak zaitun menurunkan risiko serangan kanker hingga 9%. Hasilnya lebih besar jika itu dibarengi dengan konsumsi sayuran dan buah segar. Riset itu dibarengi fakta bahwa para wanita Italia yang menerapkan diet Mediterania memiliki risiko serangan kanker rahim dan payudara lebih rendah.

Zaitun vs Kanker
Bagaimana minyak zaitun bisa menangkis keganasan sel kanker? Riset oleh Fakultas Kesehatan, School of Medicine University of East Anglia, Inggris menyebutkan komponen asam oleat minyak zaitun murni efektif untuk melawan kanker. Para periset menguji pada 25.000 penduduk Norfolk berumur antara 40—65 tahun yang dilakukan pada 1993—1997. Yang diuji adalah peluang menderita radang usus besar besar—penyebab sakit 120.000 orang Inggris dan lebih dari 1-juta orang Amerika Serikat. Data National Institute of Diabetes and Digestive dan Kidney Diseases (NIDDK) menyebutkan lebih dari 40% penderita radang usus kronis berujung pada kanker. Pada awal pengujian, tidak seorang pun responden menderita radang usus besar. Selama masa uji, konsumsi setiap orang dipantau. Ternyata pada 2004 ditemukan 22 orang menderita radang usus besar. Saat pola konsumsi mereka dibandingkan dengan responden lain hasilnya menunjukkan mereka yang mengkonsumsi asam oleat lebih banyak memiliki risiko terkena radang usus besar lebih rendah 90% ketimbang yang sedikit mengkonsumsi asam oleat. Minyak zaitun—yang dikonsumsi mereka dengan risiko radang usus rendah—mengandung 55—83% asam oleat. Dr Andrew Hart, ketua tim peneliti, menyebutkan konsumsi 2—3 sendok makan minyak zaitun per hari efektif melindungi kita dari serangan radang usus besar. Studi lain yang diterbitkan oleh The Archives of International Medicine menunjukkan konsumsi minyak berkadar tinggi asam lemak tidak jenuh tunggal seperti minyak zaitun mengurangi risiko serangan kanker payudara.
Asam lemak tak jenuh
• Asam lemak tak jenuh rantai tunggal Asam oleat 55,0—83,0% Asam palmitoleic 0,3—3,5%
• Asam lemak tak jenuh rantai ganda Asam linoleat